-->

Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam pengembangan perpustakaan sekolah

advertise here

Dalam perkembangannya , pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi tidak hanya digunakan sebagai media belajar di dalam kelas, tetapi juga sebagai media belajar dalam perpustakaan sekolah, menarik minat siswa  dan juga mempermudah pengelolaan perpustakaan. Diantaranya dengan penyediaan internet, Televisi, VCD/DVD player, yang dilengkapi  pula dengan  berbagai  macam kaset/CD dan headset dengan jumlah yang memadai dan di tata dengan acuan-acuan perpustakaan yang ada.

Ada beberapa model pelayanan atau metode perpustakaan yang berkembang saat ini,   yaitu :

1.Perpustakaan Manual : Pelayanan perpustakaan dilaksanakan manual/ konvensional, tanpa bantuan Teknologi Komputer atau  teknologi lainnya.

2.Outomasi Perpustakaan  : Pelayanan perpustakaan dikerjakan dengan bantuan komputer tau media lainnya. Cakupan dalam outomasi pendidikan adalah : mempermudah pustakawan dalam pengadaan koleksi, katalogisasi, inventarisasi, sirkulasi, pengelolaan penerbitan berkala, penyediaan katalog, pembuatan label buku, pembuatan kartu anggota, pengelolaan anggota dan sebagainya. Software yang digunakan dalam outomasi perpustakaan ini dapat di beli atau di pesan pada lembaga-lembaga yang mengembangkan software / program komputer. Atau menggunakan software-software yang sudah ada. Software yang banyak digunakan pada perpustakaan sekolah diantaranya sebagai berikut : CDS/ISIS, WINISIS, In Magic & Lex/ DOSver, OSS, KOHA, Greenstone, OpenBiblio, Igloo, Athenaeum Light dan masih banyak lagi.

3.Perpustakaan Digital   : Dalam pelayanan perpustakaan model ini, siswa atau pemustaka tidak disediakan bahan dalam bentuk buku, tetapi pemustaka dapat mengakses buku yang di inginkan dalam bentuk file-file E-Book, E-Learning, E-Modul, Blog, Mailing List atau keping-keping VCD / DVD. File dan DVD tersebut dapat berupa film-film dokumenter, adobe reader, film cerita, video clip dan sebagainya.

4. Perpustakaan Virtual/ Virtual Library : Perpustakaan dengan menggunakan media internet. Pada dasarnya, virtual library bisa dikatakan sama dengan perpustakaan konvensional , setiap anggota virtual library bisa mencari apa yang mereka butuhkan dengan cara melihat isi pada virtual library. Setelah menemukan kemudian bisa langsung dibuka atau dengan mengunduh (download), tentunya setelah anggota tersebut memenuhi syarat yang ditetapkan, yaitu dengan mendaftar / register lebih dahulu. Pada prinsipnya virtual library sama dengan jika kita browsing internet.
Advertisement
BERIKAN KOMENTAR ()