Sumber rujukan informasi yang dibutuhkan pemakai perpustakaan untuk berbagai keperluannya seperti penelitian, pekerjaan, pendidikan dan sebagainya memerlukan berbagai sumber informasi. Informasi tersebut terdapat dalam buku rujukan yang bisa ditemui dalam bentuk buku, digital dan online (melalui website).
Buku rujukan adalah buku yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat dicari keterangan tertentu tanpa membaca bagian-bagian buku itu secara berturut-turut. Bahan pustaka yang termasuk koleksi rujukan mempunyai ciri- ciri sebagai berikut:
1. dipakai untuk keperluan bahan acuan
2. tidak untuk dipinjamkan (dibawa pulang) dan tidak untuk dibaca seluruhnya
3. terdiri dari entri yang terpotong-potong, tiap entri panjangnya berlainan.
Berdasarkan isinya, buku-buku rujukan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :
a. Buku rujukan yang memberikan informasi umum. Yaitu sumber informasi rujukan yang memberikan informasi lengkap mengenai suatu subjek tanpa kita harus mencarinya di sumber lain. Buku rujukan yang termasuk dalam golongan tersebut adalah :
1) Kamus
2) Ensiklopedi
3) Buku tahunan
4) Direktori
5) Sumber biografi
6) Handbook (buku pegangan) dan manual (buku pedoman)
7) Sumber geografi
8) Koleksi khusus : terbitan pemerintah dan badan-badan internasional
9) Standard dan paten.
b. Buku rujukan yang memberikan informasi kepustakaan, disebut juga sarana bibliografi. Sumber rujukan yang termasuk jenis ini adalah :
1) Katalog
2) Bibliografi
3) Abstrak
4) Indeks
5) Review atau tinjauan literatur.
1. Kamus
Kamus merupakan salah satu buku rujukan yang paling sering dipergunakan orang. Kamus atau Dictionary dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin Dictionarium yang artinya adalah pengulangan kata. Kamus memuat kata-kata, istilah-istilah suatu bahasa yang digunakan oleh suatu subjek, bidang, atau profesi. Kata-kata tersebut disusun menurut susunan tertentu, biasanya menurut susunan abjad. Kata-kata tersebut
disertai dengan keterangan tentang makna, ejaan, pemakaian, dan sejenisnya.
Ada beberapa macam istilah untuk kamus, seperti a. Lexicon (leksikon)
Contoh : A greek – English Lexicon b. Glossary (glosari)
Contoh : The Librarian’s Glossary c. Thesaurus (tesaurus)
Contoh : Merriam Webster’s Thesaurus. Massachusett: Merriam Webster, 1989.
Istilah leksikon cenderung digunakan untuk bahasa-bahasa kuno. Istilah glosari biasanya digunakan untuk kamus subjek. Sedangkan nama thesaurus digunakan oleh Roget pada tahun 1852 saat ia menerbitkan Thesaurus of English Worlds and Fhrases. Sekarang digunakan dalam term yang merupakan bagian khusus dari sistem penelusuran informasi.
Fungsi Kamus
a. Alat penelusur cepat b. Pencatat bahasa
c. Standardisasi bahasa
d. Sarana untuk belajar bahasa.
Jenis Kamus
a. Kamus bahasa (umum) berisi istilah umum, meliputi semua bidang subjek, sehingga kamus bahasa sering disebut kamus umum. Contoh:
1) Kamus Bahasa Banjar-Indonesia/Abdul Djebar Hapip. Ed. 3. Banjarmasin, 1997.
2) Kamus Idiom Lengkap: Inggris – Indonesia/Andrew Hill, Martinus S. Jakarta: Restu Agung, 2002.
b. Kamus subjek (kamus khusus) merupakan kamus yang hanya mendaftar istilah yang lazim digunakan dalam suatu bidang pengetahuan. Kamus semacam ini memberikan informasi mengenai masing-masing topik pengetahuan. Contoh :
1) Japanese Cultural Dictionary
2) Kamus Pertanian Umum. Jakarta: Penebar Swadaya, 1997.
3) Kamus Kedokteran/Ahmad Ramali & K. St. Pamoentjak, disempurnakan oleh Hendra T. Laksmana. Jakarta: Jambatan, 2002.
4) Kamus Tasawuf/M. Sholihin, Rosihon Anwar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002.
5) Kamus Minyak dan Gas Bumi. Ed. 3. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS, 1995.
6) New Grove Dictionary of Music and Musician
Kamus bahasa dapat dibagi menjadi:
a. Kamus monolingual atau kamus satu bahasa
Contoh:
1) Kamus Besar Bahasa Indonesia
2) Concise Oxford Dictionary of Current English
b. Kamus bilingual atau kamus dua bahasa, yaitu kamus yang memuat kata-kata dari suatu bahasa namun memberikan makna atau sinonimnya dalam bahasa lain.
Contoh:
1) Kamus Inggris Indonesia/Hasan Shadily. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
2) The Japan Foundation, Basic Japanese English Dictionary
3) Sundanese English Dictionary/compiled by R.R. Hardjadibrata. Jakarta: Pustaka Jaya, 2003.
c. Kamus polyglot atau kamus banyak bahasa adalah sebuah kamus yang memuat kata dari sebuah bahasa disertai padanannya dalam dua bahasa atau lebih. Lazimnya hanya memberikan padanannya saja dan tidak memberikan sinonim (persamaan kata) maupun antonim (lawan kata).
Contoh: Kamus Bahasa Indonesia – Bahasa-bahasa ASEAN
Cakupan Kamus Bahasa
Kamus berisi keterangan mengenai arti kata, daftar singkatan, lawan kata (antonim), persamaan kata (sinonim), ucapan kata (fonetik), sejarah (asal usul) kata, dialek atau tekanan kata. Dari segi kelengkapan entrinya ada 2 macam kamus, yaitu
a. Kamus ringkas (abridge dictionary)
Contoh: The Shorter Oxford English Dictionary (sudah tersedia juga dalam bentuk CD-ROM)
b. Kamus lengkap (unabridge dictionary) jumlah
Contoh: Oxford English Dictionary. 2nd ed. 20 vols. Oxford: Claredon Press, 1989.
Menurut standar yang dibuat oleh Francis Neel Cheney, kamus abridge terdiri dari 100.000 – 200.000 entri, sedangkan kamus unabridged memuat antara 200.000 – 250.000 entri.
Evaluasi dan Seleksi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi dan menyeleksi kamus adalah sebagai berikut :
a. Otoritas
Penyusun kamus harus memiliki reputasi baik, ahli dan menguasai bahasa-bahasa yang ada dalam kamusnya (caranya dengan melihat biografinya). Penerbit hendaknya memiliki pengalaman dalam penerbitan kamus. Penerbit-penerbit kamus yang terkenal di dunia antara lain: Funk and Wagnall; Random House.
b. Perbendaharaan kata
Berapa jumlah kata/entri dalam cakupan kamus tersebut ? (dapat dilihat pada kata pengantar).
c. Kemutakhiran
Kamus harus dalam keadaan mutakhir, agar dapat menjawab kebutuhan pengguna kecuali kamus untuk keperluan khusus.
d. Keistimewaan
Keistimewaan kamus bisa dilihat dari ilustrasi, daftar, indeks yang melengkapinya.
e. Format
Format kamus yang baik dapat dilihat dari tipe penjilidan, tipografi, jarak antar baris, tebal huruf.
2. Ensiklopedia
Ensiklopedia adalah buku rujukan yang berisi informasi mendasar tentang suatu subjek pada setiap bidang pengetahuan. Walaupun ensiklopedia berisi semua cabang ilmu pengetahuan, ensiklopedia tidak didesain untuk dibaca seluruhnya. Ensiklopedia bukanlah sesuatu yang dapat menggantikan fungsi buku-buku teks. Hal ini perlu diketahui mengingat entri-entri yang dimuat dalam ensiklopedia terpotong-potong dan keterangan yang diberikan bersifat umum. Pada umumnya ensiklopedia disusun menurut abjad di bawah topik subjek dan dilengkapi dengan sebuah indeks.
Jenis Ensiklopedia
a. Ensiklopedia Umum
Mencakup semua bidang ilmu pengetahuan yang bersifat dasar atau fakta
Contoh :
1) Britannica Concise Encyclopedia. London: Encyclopedia Britannica, 2002.
2) Encyclopedia Americana. New York: Grolier, 1986.
3) Encyclopedia Britanica (bentuk onlinenya telah tersedia melalui Mead Data Central, 1981).
4) Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta: Ichtisar, 1991.
b. Ensiklopedia Khusus
Ensiklopedi khusus mencakup satu bidang ilmu pengetahuan
saja. Contoh :
1) Ensiklopedi Al Qur’an: Dunia Islam Modern. 4 jil. Jakarta: Dana
Bhakti Prima Yasa.
2) Ensiklopedi Ekonomi Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Cipta AdiPustaka, 1992.
3) Ensiklopedia Musik Klasik/Muhammad Syafiq. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2003.
4) Ensiklopedi Pendidikan/Munandir. Malang: UM Press, 2001.
5) International Encyclopedia of the Social Science.
Evaluasi dan Seleksi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi dan menyeleksi ensiklopedia adalah sebagai berikut:
a. Otoritas
1) Bagaimana kemampuan para penyusunnya?
Kontributor/penyumbang naskah harus ahli di bidangnya, demikian pula editornya.
2) Penerbit hendaknya telah mempunyai pengalaman dalam menerbitkan ensiklopedi.
b. Tujuan, jangkauan, dan kelengkapan
1) Bagaimana subjek yang tercakup? dan berapa jumlah entrinya?
2) Seberapa panjang artikelnya, khususnya berkaitan dengan topik- topik termasuk? Bagaimana kualitas artikel?
c. Ketelitian
1) Apa faktanya benar?
2) Apa merupakan fakta terbaru?
3) Apakah pendapat disampaikan dengan jelas sebagai pendapat bukan sebagai fakta?
d. Kemutakhiran dan revisi
Apakah ada revisi tahunannya untuk menjaga kemutakhirannya? Ensiklopedia yang baik dilengkapi dengan buku tahunan (suplemen) untuk menjaga kemutakhiran isi. Kita perlu memperhatikan informasi subjek, tempat atau tokoh yang terdapat dalam ensiklopedi.
e. Objektifitas
1) Penting, Ensiklopedia harus memberikan informasi yang bersifat dasar dan umum tentang subjek-subjek.
2) Apakah artikel tanpa bias (prasangka)?
3) Apakah semua subjek yang penting tercakup?
f. Gaya penulisan (Style) dan pengguna yang dituju
Apa gaya penulisan cocok dengan pemakai (audience) target serta tingkat isinya? Ensiklopedia ini ditujukan untuk anak atau dewasa?
g. Susunan entri
1) Apakah ensiklopedia tersebut disusun menurut abjad atau sistematis?
2) Apakah dilengkapi rujukan silang lengkap?
3) Kualitas indeks; Keberadaan indeks mutlak diperlukan yaitu memberikan informasi lokasi bagi topik yang ada di dalam suatu entri. Indeks yang baik harus memberikan informasi yang lebih lengkap, bukan saja merujuk ke halaman pada entri yang ditunjuk, melainkan juga menunjuk entri pada halaman / jilid lain.
4) Daftar Isi
5) Kotak kesimpulan.
h. Bibliografi
Apakah ada bibliografi yang mengikuti setiap artikel? Atau bibliografi yang dikumpulkan tersendiri sebagai sumber yang dalam penyusunan artikel tersebut? Judul terbitan pada bibliografi hendaknya merupakan karya baru.
Manfaat bibliografi dalam ensiklopedia:
1) Merupakan alat bagi pengarang dalam mempertanggung jawabkan karyanya
2) Bahan bacaan bagi pembaca yang ingin lebih memperdalam subjek tertentu.
i. Format Berupa bentuk cetak, CD-ROM, atau online?
j. Fitur khusus
1) Ilustrasi: gambar, peta, peta laut, table
2) Foto
3) Atlas, kamus, dan perkakas lainnya
4) Suara
5) Video
k. Bentuk fisik
1) Ukuran
2) Penjilidan harus kuat
3) Mutu kertas harus baik
4) Kualitas Tipografi harus baik
5) Ilustrasi harus berkualitas dan dapat memperjelas informasi.
l. Harga
1) Mampukah perpustakaan membelinya
2) Apa mempunyai nilai bagus/berharga?
Buku tahunan ensiklopedi diterbitkan untuk mengetahui informasi :
a. Tentang perkembangan/kemajuan suatu bidang ilmu (penemuan baru). b. Angka-angka (statistik).
c. Riwayat hidup tokoh penting. d. Peristiwa-peristiwa penting.
3. Buku Tahunan (Yearbook)
Buku tahunan adalah terbitan tahunan yang memuat informasi terbaru tentang peristiwa, kejadian atau perkembangan dalam suatu bidang tertentu selama satu tahun. Disajikan dalam bentuk deskriptif dan/atau statistika. Buku tahunan bertujuan meliput kegiatan yang telah berlangsung dalam suatu periode tertentu, biasanya dari tahun yang lampau. Sangat berguna untuk penelitian sejarah karena biasanya disajikan secara lengkap dan diterbitkan dalam tahun setelah terjadi suatu peristiwa. Meskipun buku tahunan berisi informasi yang mutakhir sebaiknya pustakawan melakukan cek silang dengan terbitan yang lebih mutakhir lagi, misalnya dengan indeks surat kabar, karena mungkin saja terjadi peristiwa yang mengubah isi informasi. Nama lain bagi buku tahunan antara lain annual, yearbook, almanak dan kalender. Nama-nama tersebut memberi petunjuk waktu yaitu keterangan tahun.
Contoh:
a. Facts on File Year Book.
b. Rekaman Peristiwa. Jakarta, 1986.
c. Statistik Indonesia. Jakarta: BPS, tahunan.
Bahan pustaka yang dikelompokkan ke dalam jenis buku tahunan yaitu :
a. Suplemen ensiklopedia
Untuk menjaga kemutakhiran informasi ensiklopedi, sering diterbitkan suplemen atau buku tahunan ensiklopedia buku tersebut. Disebut buku tahunan karena diterbitkan setiap tahun. Pengertian tentang buku tahunan ensiklopedia sudah dijelaskan pada penjelasan tentang ensiklopedi.
b. Almanak
Almanak adalah suatu jenis buku rujukan yang menyerupai suatu kalender kegiatan. Sumber ini disusun secara kronologis dan umumnya memuat informasi mengenai data statistik, organisasi atau lembaga, catatan kejadian-kejadian, ramalan cuaca dll. Penekanan cakupan almanak tergantung pada penerbitnya, misalnya bila penerbitnya di Indonesia maka penekanannya adalah negara Indonesia.
Contoh:
1) Almanak Pamong Praja yang diterbitkan oleh Departemen Dalam Negeri RI
2) Almanak Gampang 1900-2000/S. Resowidjoyo. Djakarta: Dinas Penerbitan Balai Pustaka, 1959.
3) Kalender Pakuwon 200 Tahun: 1900-2100 = The 200- Year Pakuwon Calendar: 1900-2100/Djoko Mulyono. Jakarta: Studio Delapanpuluh Enterprise, 1993.
c. Yearbook dan annual
Nama buku ini pada dasarnya sama dengan buku rujukan lain yang disebut buku tahunan. Jenis buku rujukan ini berisi informasi tentang perkembangan terakhir secara terurai dengan memberi data statistik dan kejadian / perkembangan terakhir selama setahun suatu lembaga.
Contoh :
1) Laporan Tahunan Bank Indonesia.
2) Annual Report of the Library of Congress.
3) Rekaman Peristiwa 1986.
d. Catatan perkembangan suatu subjek
Bahan rujukan ini memuat catatan kemajuan dan perkembangan penting yang telah dicapai selama satu tahun dalam bidang tertentu. Contoh : Catatan Perkembangan Subjek.
Evaluasi dan Seleksi
a. Reputasi Kesalahan pada edisi sebelumnya seharusnya telah dikoreksi.
b. Tujuan, cakupan, kelengkapan, keunikan
Makin banyak waktu, jangkauan akan agak memilih dari berbagai sumber. Almanak akan menjadi lengkap sesuai cakupan pilihannya. Jika buku-buku jenis ini tidak seperti tersebut sebelumnya maka buku rujukan jenis ini hanya memiliki nilai yang sedikit. Sementara di sana terdapat tumpang tindih pada almanak-almanak yang paling popular, data yang unik, atau titik akses yang dapat dipertimbangkan.
c. Kemutakhiran
Edisi terbitan tahunan seharusnya mencerminkan perubahan dan karya-karya macam ini seharusnya mengalami revisi secara teratur.
d. Keakuratan
Keakuratan adalah faktor yang paling penting untuk buku-buku mengenai ”fakta”. Bacalah sekilas seperti me-review, lakukan sampling untuk mengecek keakuratannya. Amati fakta-fakta untuk anda ketahui jawaban-jawabannya, dan bandingkan dengan data dari sumber-sumber lain.
e. Indeks
Indeks seharusnya sangat membantu pemakai. Indeks mungkin mencakup beberapa volume, tidak hanya volume yang ditangan saja.
f. Dokumentasi
Almanak, pada hampir semua bagian, dirancang sebagai informasi tangan ke-dua. Almanak seharusnya menunjukkan sumber dari semua data yang disajikan. Sumber-sumber itu seharusnya baru saja diterima dan resmi. Informasi dari almanak diragukan reliabilitasnya apabila tidak didukung kutipan yang memadai.
g. Format fisik
Sebaiknya ada pengaturan secara logis dan dapat dibaca dengan mudah. Beberapa telah dipasarkan dalam bentuk CD-ROM maupun online.
h. Ilustrasi
Apa ilustrasinya sudah termasuk ?
i. Harga.
4. Direktori (Buku Petunjuk)
Direktori adalah sumber rujukan yang memuat informasi tentang alamat, nama lengkap, nomor telepon, kegiatan/profesi seseorang atau suatu lembaga/badan. Direktori bermanfaat untuk penelusuran, yaitu untuk mengetahui orang atau lembaga mana yang seseorang bisa berkonsultasi mengenai suatu masalah. Dapatkah suatu masalah ditelusur diteruskan kepada ahlinya, baik orang atau lembaga? Atau apakah perpustakaan yang ada dapat melayani suatu permintaan.
Cara penyusunan direktori berbeda antara satu dan lainnya. Oleh karena itu sebelum menggunakannya perlu dipelajari cara-cara pemakaiannya, apakah dilengkapi dengan indeks sehingga memudahkan penelusuran?
Misalnya:
a. Direktori yang bersifat lokal: buku telepon.
b. Direktori yang diterbitkan oleh pemerintah (memuat keterangan tentang badan pemerintah).
Contoh:
1) Directory of Special Libraries in Indonesia. Jakarta: PDII-LIPI, 1991.
2) Direktori Pemerintahan Republik Indonesia 1995 = Directory of Government of the Republic of Indonesia. Jakarta: Mitra Info,1995.
c. Direktori yang memuat keterangan tentang badan-badan internasional. d. Direktori tentang lembaga pendidikan, museum, dsb.
e. Direktori tentang keanggotaan suatu profesi (Ikatan Pustakawan
Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia).
f. Direktori tentang badan perdagangan dan industri (trade directory).
Contoh: Direktori PPPI Jakarta 2002-2003
Evaluasi dan Seleksi
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih buku petunjuk (direktori)
1) Isi/informasi yang diberikan harus tepat
2) Informasi harus lengkap sesuai dengan cakupannya
3) Susunan direktori harus praktis dan jelas sepaya setiap orang dapat mengerti
4) Informasi harus selalu diperbaharui (mutakhir).
5. Sumber Biografi
Sumber biografi merupakan sumber informasi yang penting bagi tugas layanan rujukan. Biografi tidak hanya sekedar cerita kehidupan seseorang melainkan juga harus memberikan nuansa pribadi, seperti kualifikasi pendidikan, prestasinya, jabatan yang dipegang, hubungan antara jaman sewaktu ia hidup dan kejadian-kejadian ketika ia ikut serta, sumbangsihnya pada bidang yang ditekuni dan masyarakatnya.
Biografi dapat dibagi dalam dua katagori, yaitu :
a. Biografi Individual (Individual Biography)
Biografi ini merupakan bagian dari kesusastraan yang berhubungan dengan riwayat/cerita kehidupan seseorang.
Contoh:
1) Biografi K.H. Iman Zarkasyi Di Mata Umat. Gontor Press, 1996.
2) Kartini: Sebuah Biografi/Siti Soemandari Soeroto. Jakarta: Djambatan, 2001.
b. Biografi Kolektif
Biografi kolekstif merupakan kumpulan dari biografi. Informasinya singkat, hanya memaparkan hal-hal yang penting. Biografi inilah yang dipakai sebagai bahan rujukan. Karena susunan entrinya dibuat seperti kamus, maka biografi ini juga disebut kamus biografi (Biographical Dictionary).
Contoh:
1) The New Grove Dictionary of Music and Musicians. Edited by Stanley Sadie. 20 vols. London: Macmillan, 1980.
2) Who’s Who in Art. 1927. 23 rd ed. Havant: Art Trade Press, 1988. Biennial (latterly).
Berdasarkan wilayah/subjek yang dicakup, sumber biografi (biografi kolektif) dapat dibagi menjadi :
a. Sumber Biografi Universal/Umum
Isinya tidak terbatas pada biografi tokoh dari negara-negara tertentu dan tidak terbatas pada tokoh-tokoh yang hidup di masa tertentu (tidak dibatasi baik tempat maupun waktu).
Contoh :
1) International Who’s who.
2) Webster’s Biographycal Dictionary.
b. Sumber Biografi Nasional
Biografi ini memuat biografi tokoh-tokoh nasional, negara / wilayah tertentu.
Contoh : Who’s Who in Indonesia. Djakarta: Gunung Agung, 1971. c. Biografi Khusus atau Profesional
Memuat nama-nama tokoh terkenal dalam suatu bidang tertentu, atau yang berprofesi tertentu.
Contoh :
1) Who’s Who in Library Science. (bidang perpustakaan)
2) Who’s Who in Indonesian Military. (bidang militer)
Menurut cakupan waktunya sumber biografi dapat dibagi menjadi dua bagian
a. Biografi yang bersifat current Cakupannya adalah biografi tokoh-tokoh yang masih hidup. Contoh : Who’s Who
b. Biografi yang bersifat retrospektif Cakupannya adalah biografi tokoh-tokoh yang sudah meninggal. Contoh : Who was Who
Untuk mengetahui biografi seorang tokoh, tidak hanya melalui sumber biografi tersebut di atas, melainkan juga dapat melalui :
a. Ensiklopedia
b. Almanak (hanya biografi kepala negara).
Ikutilah aturan umum berikut ini apabila menggunakan sumber- sumber biografi:
a. Ketika kebangsaan/kewarganegaraan seseorang tidak diketahui, maka suatu ensiklopedia atau <kamus> bibliografi internasional seharusnya menjadi tempat konsultasi yang pertama.
b. Ketika kebangsaan seseorang diketahui, maka <kamus> bibliografi nasional seharusnya menjadi tempat konsultasi yang pertama.
c. Jika diketahui bahwa seseorang itu meninggal belum lama, maka sumber-sumber retrospektif menjadi kosultasi yang pertama.
d. Jika profesi seseorang diketahui, maka sumber-sumber bibiografis tentang profesi tersebut seharusnya menjadi konsultasi yang pertama.
Evaluasi dan Seleksi
a. Pemilihan/seleksi
1) Bagaimana bibliografi dipilih?
2) Apakah seleksi didasarkan pada kriteria yang dapat dipercaya, dinyatakan dengan jelas pada kata pengantar/pendahuluan dan diterapkan dengan konsisten?
3) Apakah orang-orang yang diminati / menarik perhatian termasuk?
4) Apakah yang terkemuka dalam bidang-bidang khusus sesuai klaim
<kamus>biografi diulas secara lengkap dalam buku tersebut?
5) Apakah duplikat informasinya siap tersedia dalam sumber-sumber rujukan yang lebih umum?
6) Seleksi biasanya lebih jelas bagi sumber yang lebih khusus.
b. Sumber informasi dan otoritas
1) Apa sumber-sumber informasi yang digunakan?
2) Sudahkah mereka dikumpulkan oleh pihak yang berwenang yang menggunakan terbitan sitasi dan sumber-sumber yang tidak diterbitkan?
3) Apakah mereka masih menyajikan informasi seperti yang diinginkan para penulis biografi?
4) Apa pertanyaan-pertanyaan yang digunakan?
5) Siapa yang menulis bibliografi? Apakah seorang ahli? Atau seorang staf editorial sederhana yang mengedit sendiri pernyataan- pernyataan dari bibliografi itu?
6) Apakah pengarang/pengumpul condong berprasangka? Apakah mereka menyatakannya dengan jelas?
7) Bagaimana reputasi penerbit?
c. Pembaca yang dituju. Siapa pembaca yang dituju?
1) Hampir semua sumber-sumber biografis dimaksudkan untuk orang dewasa.
2) Banyak biografi ditulis untuk anak-anak dan pemuda (dewasa awal).
d. Frekuensi
1) Jika alat-alat adalah biografi yang baru dibicarakan, pada interval apakah ia masih up-to- date?
2) Jika merupakan biblografi retrospektif, apakah ia menyediakan suatu sudut pandang yang cukup bernilai berkaitan dengan waktu
yang telah ditulisnya?
e. Isi
1) Apakah sketsa-sketsa berdasarkan fakta atau merupakan penilaian/evaluasi?
2) Jika penilaian, apakah yang menarik hati mereka telah ditulis?
3) Apa rujukan-rujukan untuk informasi selanjutnya sudah termasuk?
4) Apa ada foto-foto?
f. Indeks
1) Apa ada indek yang memadai untuk titik akses seperti bidang kerja dan letak geografis?
2) Apa ada rujukan silang dalam indeks-indeks atau teks?
g. Susunan
1) Apa disusun secara logis?
2) Apa susunan itu mempermudah penelusuran?
h. Panjang
1) Apakah panjang sketsa memadai untuk tujuan-tujuan klien?
2) Apa penulis memanfaatkan space/ruang dengan baik dalam menulis biografi itu?
6. Buku Pegangan Dan Buku Pedoman
Buku Pegangan (handbook) dan Buku Pedoman (manual) menyajikan informasi yang siap dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu, biasanya untuk bidang-bidang ilmu yang sudah berkembang dengan baik. Kedua jenis bahan rujukan ini pengertiannya hampir sama, walaupun ada sedikit perbedaan. William A. Katz membedakannya sebagai berikut :
a. Buku pedoman (manual) biasanya memuat petunjuk bagaimana melakukan atau melaksanakan suatu proses/kegiatan.
Contoh :
1) Cara Menanam Anggrek
2) Manual of Basic Techniques for a Health Laboratory.
3) Pedoman Pembinaan Tenaga Fungsional Pustakawan. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2002.
b. Buku pegangan (handbook) memuat berbagai macam informasi atau aspek mengenai suatu masalah/subjek. Buku pegangan biasa dihasilkan oleh tenaga-tenaga ahli dan ditujukan kepada mereka yang bergerak dalam bidang yang sama.
Contoh :
1) Industrial Engineering Handbook
2) Office Management Handbook
3) Handbook of Business Letter/Roy W. Poe. Ed. 3. New York, McGraw-Hill, 1994.
Evaluasi dan Seleksi
a. Reputasi. Kesalahan pada edisi sebelumnya seharusnya telah dikoreksi b. Tujuan, jangkauan, kelengkapan, keunikan.
Makin banyak waktu, cakupan menjadi agak memilih dari berbagai sumber. Jika buku-buku jenis ini tidak seperti tersebut sebelumnya maka mereka ini hanya memiliki nilai yang sedikit.
c. Kemutakhiran.
d. Ketepatan / keakuratan. Bacalah sekilas seperti mereview, lakukan sampling untuk mengecek keakuratannya. Amati fakta-fakta untuk anda ketahui jawaban-jawabannya, dan bandingkan dengan data dari sumber-sumber lain.
e. Indeks. Indeks seharusnya sangat membantu pemakai. Indeks mungkin mencakup beberapa volume, tidak hanya volume yang ditangan saja.
f. Dokumentasi. Handbook seharusnya menunjukkan sumber dari semua data yang disajikan. Informasi diragukan reliabilitasnya apabila tidak didukung kutipan yang memadai.
g. Format fisik. Ada pengatura secara logis dan dapat dibaca dengan mudah.
h. Ilustrasi. Apa ilustrasinya sudah tercakup ?
i. Harga.
7. Sumber Geografi
Sumber Geografi yaitu sumber yang memuat informasi tentang nama-nama tempat. Jenis-jenis sumber geografi adalah sbb.:
a. Peta dan Atlas (Bahan Kartografi)
Peta memuat informasi tentang suatu tempat, batas-batas wilayah. Biasanya dilengkapi dengan skala, ciri tempat, batas-batas wilayah dsb. Sedangkan atlas adalah kumpulan peta. Peta selain dapat bersifat umum ada juga yang khusus (peta tematik), misalnya peta politik, ekonomi, atau pariwisata.
Contoh:
1) Falk Plan Jakarta Sreet Atlas and Index – Peta Jalan dan Indek/by Gunther W. Holtorf. Hamburg: FALK-Verlag Gmbtl, 1991.
2) Peta dunia pada http://www.vw.iplis.com/karte/
3) Historical Atlas/Shepherd, William M. New York: Barnes and Noble, 1964.
4) Soil Map of England and Wales. Harpenden: Soil Survey of England and Wales, 1983.
Peta bisa dibagi menjadi dua:
a). Peta Tematik
Peta tersebut menampilkan perwakilan dari segi/fitur khusus atau penyebaran tempat. Data dapat diperoleh dari survey fisik, seperti dalam kasus peta geologi dan pemanfaatan tanah, atau dari data statistik digunakan dalam membuat peta sosial ekonomi. Termasuk dalam peta tematik diantaranya adalah:
(1) Peta-peta pemanfaatan tanah. (2) Peta-peta geologi.
(3) Peta-peta laut (chart) yang digunakan oleh navigator/pelaut. (4) Peta-peta jalan.
(5) Peta sejarah, berisi sejarah tempat-tempat di masa lampau. b). Peta Topografi Umum
Peta ini menampilkan perwakilan permukaan tanah termasuk segi alamiah dan segi buatan manusia. Peta ini digunakan untuk sejumlah tujuan yang bersifat rekreasi, pendidikan, dan bisnis, serta cukup akan membentuk dasar koleksi peta. Ukuran skalanya tidak biasanya lebih kecil dari 1: 100.000.
Atlas ada beberapa macam:
1) Atlas rujukan umum, berisi ulasan topografi seluruh dunia dan sering juga disertai isi seksi tematik. Ini adalah bentuk atlas yang paling dikenal.
Contoh:
a) Times Atlas and Encyclopaedia of the Sea. 2nd ed. London: Times Book, 1989.
b) World Atlas of Agriculture. Novara: Instituto Geografico de Agostini, 1969 – 76.
2) Atlas Nasional
Atlas nasional adalah koleksi peta topografi dan tematik menyajikan suatu pandangan menyeluruh dari satu negara tertentu. Data sensus resmi sering digunakan untuk membuat peta ini. Contoh: National Atlas of Canada. 5th.ed. Ottawa: Energy, Mines
Resource Canada, 1985.
3) Atlas Jalan
4) Atlas Historis adalah pemetaan kontemporer dari data sejarah dan begitu tergantung pada penelitian yang tersedia untu keakuratan dan kelengkapan cakupannya.
Contoh: Historical Atlas of the United States. Washington: National Geographic Society, 1988.
Evaluasi dan Seleksi
1) Otoritas (penerbit yang berpengalaman, ada ahli pembuat peta)
2) Reputasi
a) Sejauhmana pengalaman kartografis penerbit ? Apa ada karya yang telah dihasilkan oleh penerbit yang dapat dibandingkan ?
b) Sejauhmana pengalaman dan kemampuan profesional staf editorial serta kontributor (penyumbang) terpilih.
3) Tujuan dan cakupan
a) Apakah atlas mempunyai peta-peta yang anda dan klien anda butuhkan?
b) Apakah cakupan, tujuan dan sasaran dinyatakan dan untuk tingkat kemahiran sejauhmana?
c) Untuk tingkat keterbacaan yang bagaimana atlas itu diarahkan?
4) Apakah informasi yang diberikan “up to date” ? Apakah ada revisi (nama tempat, batas wilayah dsb.)?
5) Bagaimana isinya (ada uraian ? ) apakah ada tambahan informasi lain?
6) Peta
a) Otoritas.
b) Tanggal diterbitkan.
c) Jumlah peta-peta dan ulasan yang memadai. d) Tipe-tipe peta yang disajikan.
e) Proyeksi. Yang mana Apa proyeksi yang digunakan ? Apa konsisten? Apa bisa dikenali dengan jelas?
f) Ukuran dan penempatan peta-peta.
g) Skala. Ditunjukkan dengan jelas? Konsisten? Seberapa panjang disajikan?
h) Metode dalam mempertunjukkan relief? Menarik? Jelas? (hachuring, memperlihatkan garis tinggi permukaan laut, pembuatan bayangan)
i) Penggunaan warna. Cukup dapat dibedakan? Menarik? Dapat dibaca? Jelas?
j) Perincian (details). Cukup dapat dibedakan? Menarik? Terbaca? Jelas?
k) Simbol
l) Cara mencari informasi m) Huruf
n) Tipe jilidan o) Indeks
7) Kemutakhiran
a) Seberapa up to date bahan pustaka itu secara menyeluruh ?
Apakah tanggal hak cipta mencerminkan secara akurat bahwa karya tersebut baru/mutakhir ?
b) Jika telah direvisi/diperbaiki, bagaimana revisi itu dilakukan?
Apakah revisi peta telah dipadukan dalam revisi indeks ?
c) Apakah ada jadwal revisi yang teratur ?
8) Ketelitian (accuracy)
Apakah peta-peta, lokasi-lokasi geografis, dan nama-nama tempat akurat ?
9) Susunan dan organisasi karangan a) Bagaimana isi atlas disusun ?
b) Apakah proyeksi peta, skala, dan simbol-simbol didiskusikan di suatu tempat?
c) Jenis teks pendukung yang termasuk?
10) Indeks
a) Apakah ada indeks umum untuk keseluruhan atlas? Apakah ada indeks-indeks peta individual?
b) Kira-kira berapa banyak entri yang diindeks? Jangan menyatakan apa yang dinyatakan penerbit dalam hal ini.
c) Apakah dalam indeks termasuk semua nama politis dan nama fisik diperlihatkan dalam peta-peta, atau apakah dipilih-pilih yang tertentu saja? Dengan cara apa? Apa entri-entri indeks akurat? (Pastikan dengan mengambil sampel)
d) Bagaimana indeks menawarkan lokasi tempat-tempat yang dituliskan di suatu peta? (kisi-kisi rujukan silang ? garis lintang dan garis bujur?)
e) Apakah indeks termasuk gambar-gambar populasi, daerah, atau tambahan informasi lainnya, misalnya: tanda baca, garis lintang dan garis bujur? Apa statistik ini mutakhir, terpercaya, dan akurat?
11) Format fisik
a) Apa atlasnya kokoh? Kualitan jilidan dan kualitas kertas sangat penting.
b) Apa peta-peta dicetak dengan baik, dan estetikanya menyenangkan?
c) Apa sumber tersedia dalam format elektronis? Jika ya, mudahkah digunakan? Cepat termuat (cepat terakses)?
d) Seberapa banyak memori yang dibutuhkannya? Semua poin lain pengevaluasian atlas tercetak diterapkan juga.
12) Bahan suplemen
Apa bahan ekstra yang termasuk? Apakah hal tersebut diperlukan? Bagaimana kualitasnya?
13) Harga
a) Dapatkah perpustakaan membelinya?
b) Apakah atlas itu mempunyai nilai yang baik?
b. Gazetteer (Kamus Ilmu Bumi)
Memuat informasi tentang nama-nama tempat yang disusun secara alfabetis. Sumber ini biasanya disertai gambar-gambar peta lokasi. Keterangan yang dimuat hanya singkat, terbatas pada posisi tempat (koordinatnya), temperatur, iklim, statistik dan keterangan singkat lainnya.
c. Guide Book
Guide book memuat keterangan mengenai suatu tempat yang dilengkapi dengan keistimewaannya. Karena diperuntukkan untuk wisatawan, maka keterangan yang dimuat biasanya hal-hal yang dapat menarik minat wisatawan seperti kota-kota budaya. Guide book biasanya dilengkapi dengan biro-biro perjalanan, jadwal angkutan, hotel-hotel dsb.
d. Globe (Bola Dunia)
Globe atau bola dunia adalah atlas atau peta yang bentuknya dibuat sedemikian rupa sehingga benar-benar menyerupai aslinya.
8. Terbitan Pemerintah Dan Badan-Badan Internasional
Terbitan pemerintah dan badan-badan internasional adalah tiap terbitan yang berasal dari, diterbitkan oleh, atau dengan biaya dan wewenang tiap kantor resmi lembaga pemerintah atau lembaga internasional. Setiap terbitan pemerintah yang dicetak atas biaya pemerintah atau diterbitkan oleh badan-badan pemerintah, pada umumnya berisi hal-hal yang berkaitan dengan masalah-masalah pemerintahan dan kepentingan umum.
Di Indonesia dikenal beragam terbitan pemerintah, diantaranya:
a. Lembaran Negara Republik Indonesia. Terbitan ini memuat pengundangan yang berasal dari Undang-Undang Dasar, Undang-Undang, Undang-Undang Darurat, Peraturan Pemerintah, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang, Keputusan Presiden.
b. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia merupakan pelengkap terbitan sebelumnya (Lembaran Negara RI).
c. Berita Negara Republik Indonesia berkedudukan setingkat lebih rendah dari Tambah-an Lembaran Negara RI. Sumber rujukan ini memuat keputusan-keputusan dan instruksi pemerintah, presiden, keputusan dan instruksi menteri.
Sebagian besar terbitan pemerintah di Indonesia diterbitkan oleh Departemen Penerangan RI (hingga tahun 2000). Namun tiap Departemen sering pula mengeluarkan terbitan pemerintah melalui bagian Humas (Hubungan Masyarakat) departemen atau lembaga yang bersangkutan.
Di dunia, banyak lembaga internasional yang mengurus banyak negara, antara lain yang terkenal adalah United Nation atau Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan badan-badan khususnya yang menangani masalah-masalah tertentu. Badan-badan khusus tersebut antara lain: (1) United Nations of Children Education and Fund (UNICEF) yang mengurus masalah anak-anak, pendidikan, dan pendanaan, (2) World Health Organization (WHO) yang mengurus masalah yang berkaitan dengan kesehatan di seluruh dunia, (3) International Labour Organization (ILO) yang bertugas menangani masalah tenaga kerja. Selain itu ada lembaga-lembaga lain seperti Bank Dunia (World Bank), International Monetary Fund (IMF). Semua lembaga tersebut memiliki terbitan yang memuat informasi penting. Salah satu kegiatan badan-badan tersebut adalah penelitian buku yang akan disebarluaskan kepada masyarakat sebagai wujud pertanggungjawaban. Contoh terbitan internasional:
a. Treathy Series: Treatis and International Agreements. New York: United Nations, 19—
b. Year Book of United Nations. New York: United Nations, 19—
9. Bibliografi
Manfaat bibliografi :
a. Identifikasi suatu terbitan (pengarang, judul dsb.)
b. Untuk mengetahui di mana terbitan itu diterbitkan/berada. c. Apa yang diterbitkan dalam suatu subjek ?
d. Alat seleksi bahan pustaka.
Jenis-Jenis Bibliografi
a. Bibliografi Universal
Mendaftar terbitan, tidak terbatas pada daerah, waktu, bahasa atau bentuk terbitan.
Contoh : Bibliotheca Universalis karya Conrad Gesner. b. Bibliografi Nasional
Mendaftar terbitan suatu negara / dalam suatu bahasa/ mengenai suatu negara.
Contoh : Bibliografi Nasional Indonesia c. Bibliografi Subjek
Mendaftar terbitan dalam suatu subjek/bidang
Contoh : Bibliografi Pertanian
d. Bibliografi Karya Bibliografi (Bibliography of Bibliographies) Mendaftar terbitan-terbitan berupa bibliografi
Contoh : A World Bibliography of Bibliographies.
e. Bibliografi Selektif
Mendaftar terbitan secara terpilih dengan tujuan tertentu. Contoh : The Best Book Decade 1936 – 1945
f. Bibliografi Perdagangan
Diterbitkan oleh pihak komersial. g. Bio-Bibliografi
Mendaftar hasil karya seseorang dan karya-karya tentang ia.
Menurut sifatnya bibliografi dapat dibedakan:
1) Bibliografi “current”
Disusun bersamaan dengan waktu buku-buku itu diterbitkan,biasanya berkala. Current / mutakhir mampu memberikan informasi mengenai terbitan-terbitan terbaru.
Contoh : British National Bibliography (BNB) --- weekly list
2) Bibliografi Retrospektif
Bibliografi surut/prakini – mencakup terbitan suatu periode tertentu (yang sudah lampau).
Contoh : Africa South of the Sahara : a Selected Annotated List of Writing.
Evaluasi Dan Seleksi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi dan menyeleksi bibliografi:
a. Otoritas (siapa penyusun, penerbit, sponsor). b. Susunan (alpabetis, kronologis, klasifikasi ).
c. Entri, apakah memuat keterangan bibliografi secara lengkap ?
d. Cakupan.
e. Bagaimana diterbitkan? (tepat waktu, berapa kali diterbitkan dalam setahun, ada kumulasi atau tidak dsb.).
10. Katalog
Katalog adalah daftar koleksi yang dimiliki perpustakaan. Manfaat katalog :
a. Akses terhadap koleksi yang dimiliki perpustakaan. b. Merupakan sumber untuk identifikasi dan verifikasi. c. Untuk mengetahui suatu koleksi di perpustakaan.
Katalog dapat berbentuk kartu (7,5 cm x 12,5 cm ), berbentuk lembaran, berbentuk buku, dapat pula berbentuk elektronis yang dimasukkan dalam pangkalan data dalam komputer.
Contoh katalog :
a. Katalog Umum Perpustakaan
Memuat semua jenis koleksi yang ada di suatu perpustakaan. Contoh : Katalog Perpustakaan Nasional RI
b. Katalog Koleksi Khusus
Mendaftar koleksi dalam bentuk khusus (laporan penelitian, khusus majalah, brosur dsb.).
Contoh : Katalog Disertasi : Koleksi Perpustakaan Nasional c. Katalog Induk (Union Catalog)
Mendaftar koleksi beberapa perpustakaan yang sudah terjalin kerjasama.
Contoh :
1) NUC (National Union Catalog)
Suatu katalog dalam bentuk buku yang merupakan koleksi dari perpustakaan-perpustakaan yang ada di USA yang dilaporkan ke Library of Congres.
2) Katalog Induk Nasional (KIN)
Katalog dalam bentuk buku terbitan Perpustakaan Nasional RI
yang memuat daftar koleksi beberapa perpustakaan di Indonesia
3) Katalog Induk Majalah (KIM)
Kumpulan judul-judul majalah yang dimiliki oleh beberapa perpustakaan, sehingga kita tahu majalah apa yang ada di suatu perpustakaan. KIM pernah diterbitkan oleh PDII-LIPI, dan sekarang diterbitkan pula oleh Perpustakaan Nasional RI.
d. Daftar Tambahan Koleksi (Accession List)
Daftar yang baru diterima oleh Perpustakaan dan siap dibaca. Daftar ini biasanya dilengkapi dengan waktu diterimanya koleksi yang didaftar.
e. Katalog Penerbit
Daftar terbitan yang dijual penerbit, biasanya dimasukkan dalam katagori bibliografi.
11. Majalah Indeks
Majalah Indeks adalah sumber rujukan yang memberi informasi tentang di mana suatu artikel dimuat, apakah di dalam majalah, hasil lokakarya atau seminar. Majalah indeks sering disebut indeks saja. Majalah indeks disini berbeda pengertiannya dengan pengertian indeks yang terdapat pada suatu buku atau ensiklopedi. Majalah Indeks sangat bermanfaat bagi pengguna perpustakaan untuk dapat memilih artikel tanpa harus melihat semua judul majalah yang memuatnya sehingga menghemat waktu dan biaya. Jenis indeks ini hanya memuat judul-judul artikel dan tidak memuat tulisan lengkap artikel itu sendiri, sehingga untuk mendapatkan informasi secara lengkap pengguna harus mencari majalah yang memuatnya. Walaupun begitu pengguna sudah dapat dibantu dalam seleksi artikel yang diperlukan. Sedangkan indeks buku adalah daftar istilah yang terdapat dalam
buku.
Setiap istilah yang terdaftar menunjuk pada halaman buku tempat istilah tersebut dibahas.
Contoh :
a) Indeks Majalah Ilmiah Indonesia (Indeks of Indonesian Learned Periodicals) terbitan PDII-LIPI.
b) Indeks Artikel Majalah Tempo
Diterbitkan oleh majalah Tempo yang khusus mendaftar judul-judul artikel yang pernah dimuat di majalah Tempo.
c) Indeks berita dan artikel surat kabar terbitan Perpustakaan Nasional RI.
Evaluasi dan Seleksi
a. Jangkauan, ulasan, besar file.
b. Perhatikan berapa banyak entri yang diindeks. c. Titik akses.
d. Macam materi yang diindeks (artikel, resensi, dll). e. Keterangan bibliografi yang diberikan.
f. Susunan.
g. Kemutakhiran.
h. Frekuensi penerbitan.
i. Ada kumulasi atau tidak?
j. Ketepatan informasi. k. Format.
l. Reputasi penerbit/produser. m. Harga.
n. Ketersediaan lokal sumber-sumber primer di perpustakaan bersangkutan.
12. Majalah Abstrak (Sari Karangan)
Majalah abstrak adalah sumber rujukan yang mendaftar judul-judul buku atau terbitan lain, umumnya adalah artikel atau tulian ilmiah dalam majalah.Tidak seperti indeks yang hanya memuat uraian bibliografi (pengarang, judul, penerbit dsb), abstrak memberi informasi tambahan mengenai subjek yang dikandung dalam bahan pustaka yang didaftar, berupa ringkasan/intisari dari dokumen tersebut.
Ditinjau dari penyajiannya, abstrak dapat dibedakan menjadi dua kelompok :
a. Abstrak indikatif
Berupa keterangan singkat mengenai isi suatu dokumen dan disajikan dalam bentuk deskriptif (uraian), dengan judul serta keterangan pendek dan isi tanpa penekanan pada hal-hal khusus.
b. Abstrak informatif
Memberikan ringkasan yang cukup rinci agar pembaca juga dapat mengetahui apakah perlu membaca dokumen lengkapnya atau tidak. Biasanya disajikan informasi yang cukup lengkap bagi pembaca.
Contoh :
1) Sari Karangan Indonesia, terbitan LIPI
2) Sari Laporan Penelitian dan Survai, terbitan PDII-LIPI
3) Sari Literatur Jawa, terbitan Perpustakaan Nasional RI.
Evaluasi dan Seleksi
a. Jangkauan, ulasan, ukuran file.
b. Duplikasi dan gap ---secara internal dan dalam hubungannya dengan abstrak yang lain.
c. Titik akses ---jumlah dan jenis (tipe indeks-indeks dan penyusunan file).
1) Kedalaman pengindeksan.
2) Spesifikasi pengindeksan.
3) Ketelitian pengindeksan.
4) Format -- susunan file.
5) Abstrak –ketelitian, menyeluruh, bahasa, konsistensi.
d. Kemutakhiran --- perbedaan waktu antara publikasi dengan alat abstrak tersebut.
e. Frekuensi penerbitan.
f. Dokumentasi ---petunjuk pemakai, thesaurus, dan lain-lain. g. Reputasi penerbit/produser.
h. Harga.
i. Ketersediaan lokal sumber-sumber primer di perpustakaan bersangkutan.
13. Review (Tinjauan Literatur)
Tinjauan Literatur adalah buku atau tulisan yang membahas suatu masalah. Pembahasan dengan sumber buku atau artikel (literatur) yang membahas aspek tersebut. Kadang-kadang disertai pandangan penulis mengenai perkembangan masalah/subjek tersebut. Dilengkapi dengan data bibliografis karya-karya yang dikutip.
14. Standar
Standar adalah spesifikasi yang diakui secara resmi yang dapat diterapkan dalam berbagai sektor perdagangan dan industri, dan standar itu mencakup topik-topik yang memadai seperti metode pengujian, istilah (terminologi), unjuk kerja dan persyaratan konstruksi serta kode-kode praktek (Auger dalam Buku Printed Reference ...., 1990).
Contoh:
a. Standar Akuntansi Keuangan: Per 1 Oktober 2004/Ikatan Akuntansi
Indonesia. Jakarta: Salemba Empat, 2004.
Standar Profesional Akuntan Publik: Per 1 Januari 2001/Ikatan
Akuntansi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat, 2001.
Standar Nasional Indonesia, dapat diakses melalui http://www.bsn.or.id/sni/sni.html
15. Paten
Paten adalah dokumen resmi yang mengemukakan dengan sangat terperinci suatu solusi penemu terhadap suatu masalah khusus. Sedangkan menurut undang-undang nomor 14 tahun 2001 tentang Paten, Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil Invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri Invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya. (UU 14 tahun 2001, ps. 1, ay. 1).
Sementara itu, arti Invensi dan Inventor (yang terdapat dalam pengertian di atas, juga menurut undang-undang tersebut, adalah):
a. Invensi adalah ide Inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi dapat berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses. (UU 14 tahun 2001, ps. 1, ay. 2)
b. Inventor adalah seorang yang secara sendiri atau beberapa orang yang secara bersama-sama melaksanakan ide yang dituangkan ke dalam kegiatan yang menghasilkan Invensi. (UU 14 tahun 2001, ps. 1, ay. 3) Suatu penemuan harus memenuhi kriteria yang pasti: baru dan dapat diterapkan dalam industri. Penemu memiliki hak tunggal terhadap penggunaan paten tersebut selama periode tertentu. Ia akan mendapatkan royalty atas penerapan patennya oleh pihak lain, dia juga bisa menjual paten tersebut kepada pihak lain.
Penelusuran publikasi paten Indonesia dapat dilakukan antara lain pada :
1) http://www.dgip.id/cari
2) http://paten.itb.ac.id
Advertisement